Blogger Widgets
RSS

Penemuan Protein Tanaman Baru Berikan Kemudahan dalam Hal Pangan dan Biofuel

Image

Baru-baru ini akhirnya muncul lagi sebuah penemuan baru, penemuan tersebut didapat dari pengamatan yang membahas tentang caraa tanaman mengangkut zat penting yang melintasi membrane biologis serta untuk melawan logam beracun dan hama, meningkatkan garam dan toleransi kekeringan. Selain itu, tanaman juga dapat mengontrol persediaan air dan gula untuk meningkatkan persediaan pangan dan energi dalam tumbuhan.

Hasil kesimpulan dari 12 ahli biologi tanaman terkemuka di dunia yang telah menemukan sifat penting dari protein transportasi tanaman yang secara kolektif bisa memiliki pengaruh besar dalam pertanian global. Mereka melaporkan dlaam jurnal Nature bahwa dalam edisi 2 Mei bahwa penerapan temuan mereka dapat membantu dunia memenuhi permintaan yang semakin meningkat untuk makanan dan bahan bakar karena populasi global tumbuh dari tujuh miliar prang menjadi sekitar sembilan miliar pada tahun 2050 mendatang.

Julian Schroeder, seorang professor biologi di UC San Diego mengatakan bahwa transpoter membran ini adalah kelas protein khusus yang digunakan tanaman untuk mengambil nutrisi dari tanah, transportasi gula, dan melawan zat-zat beracun seperti garam dan aluminium. Julian Schroeder sendiri telah bersama-sama dengan 11 ilmuwan lainnya yang berasal dari Australia, Jepang, Meksiko, Inggris, Taiwan, dan Amerika Serikat untuk berkolaborasi dalam menjelaskan bagaimana penemuan mereka secara kolektif dapat digunakan untuk meningkatkan pangan yang berkelanjutan serta dalam produksi bahan bakar.

Schroeder yang juga berperan sebagai wakil direktur pada badan penelitian baru di UC San Diego menerapkan penelitian dasar pada tanaman untuk pangan yang berkelanjutan dan produksi bahan bakar. Ia juga mengatakan bahwa banyak penemuan baru dalam bukunya yang ia lakukan di laboratorium lain di seluruh dunia dan itu hanya diketahui oleh sekelompok kecil para ahli biologi tanaman. Namun, dengan menyebarkan temuan ini secara luas, maka para ahli biologi berharap untuk mendidik para pembuat kebijakan dan mempercepat pengaplikasian penemuan mereka dalam bidan pertanian global.

Dalam makalah mereka, para ahli biologi menuliskan bahwa dari populasi global yang mencapai tujuh miliar, kini hampir satu miliar orang mengalami kekurangan gizi dan kekurangan cukup protein serta karbohidrat dalam diet mereka. Kekurangan makanan memiliki dampak luar biasa negatif terhadap kesehatan global dan itu akan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit, serta meningkatkan resiko gangguan mental yang signifikan. Selama empat decade mendatang, diharapkan ada tambahan dua miliar manusia yang membutuhkan makanan bergizi. Seiring dengan meningkatnya urbanisasi, permintaan protein di negara berkembang akan semakin meningkat, apalagi dengan adanya perubahan iklim yang akan datang.

Salah satu kemajuan dari penelitian Schroeder adalah penemuan dari transporter natrium yang memainkan peran penting dalam melindungi tanaman dari stress garam, yang mana akan menyebabkan kerugian tanaman utama dalam bidang irigasi. Ilmuwan pertanian di Australia yang dipimpin oleh Munns Rana dan rekan-rekannya  telah memanfaatkan jenis transporter natrium dalam pemuliaan penelitian untuk tanaman gandum yang lebih toleran terhadap garam dalam tanah.

Penemuan lain yang dipimpin oleh Emanuel Delhaize yang berasal dari Australia dan Leon Kochian dari Cornell University membuka potensi 30 persen lebih besar padat tanaman yang berada dalam tanah asam yang umumnya tidak dapat digunakan untuk produksi pertanaian namun kini dapat digunakan sebagai produksi pertanian yang ideal.

Sumber : sciencedaily.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 komentar: