Sangat
menarik dan begitu menyita banyak perhatian saat sejenak pikiran ini telah
mengarah pada agama, pada kuasa-Nya, pada segala keindahan yang telah
dibuat-Nya di muka bumi ini. Saat sejenak memandang bintang-bintang, mendengar
kicauan burung, menikmati terbit dan terbenamnya matahari, semua itu memang tak
bisa dipungkiri bahwa segalanya memang
adalah ciptaan Allah SWT. Tak henti-hentinya berdecak kagum dan selalu memuji
alam semesta ini. Subhanallah. Namun tak jarang terbesit segala pertanyaan
tentang-Nya. Segala Tanya di hati mungkin tak pernah selesai dan mungkin tak
pernah terjawab tentang keberadaan-Nya. Bagaimana bisa begitu dahsyat dan
hebatnya Dia menciptakan segalanya, termasuk menciptakanku.
Allah menciptakanku, pasti karna ada
alasannya. Allah menciptakan semua ini pun juga pasti karna ada alasan.
Dia pasti ingin umat-Nya mencari tahu
dan mengetahyui keberadaan-Nya. Dia menciptakan kita dengan tujuan bahwa kita akan
mengenal Dia. Dan akupun tidak dapat melepaskan pemikiran tentang kemungkinan
mengenai Tuhan. Mungkin aku memang tidak dapat memberikan suatu pendapat yang
dapat meyakinkan semua pemikiran orang bahwa Tuhan memang ada, tetapi ini tidak
berarti bahwa aku tidak memiliki alasan yang baik untuk mempercayai Tuhan. Mungkin
beberapa pendapat tentang keberadaan Tuhan akan dapat meyakinkan semua orang
juga bahwa mempercayai Tuhan adalah sesuatu yang beralasan.
Jadi bagaimana kita tahu bahwa Tuhan
itu ada? Daripada melihat pada kesimpulan-kesimpulan yang meragukan, lebih baik
aku mempertimbangkan bukti dan pilihan yang ada. Pilihan terbaik dari apa yang
aku lihat sendiri dengan mata dan hatiku tentang bukti dan nyatanya akan
kehadiran Tuhan dihidupku.
Kesimpulan pertama yang aku punya
adalah Terciptanya alam semesta ini yang membuatku mulai berfikir secara
mendalam. Aku bisa analogikan sebagai sebuah pertunjukan film yang menampilkan
pertunjukan luar biasa. Terdapat banyak unsur didalamnya yang menyangkut
pertunjukan film tersebut. Latar, pemain, alur, produser dan segalanya. Lalu
aku coba kaitkan pada penciptaan alam semesta ini. Sebuah film pasti
membutuhkan sebuah produser yang mengatur dan mengendalikan berjalannya sebuah
skrip hingga menghasilkan film dengan kualitas peran dan alur yang menakjubkan
berkat produser. Sama halnya dengan penciptaan alam semesta ini. Allah yang
mengatur dan mengendalikan alam semesta ini. Kita manusia sebagai pemerannya,
dan bumi ini sebagai latarnya. Pada akhirnya, tinggal bagaimana manusia
tersebut menjalankan perannya sesuai dengan ketentuan Tuhan yang telah jelas,
yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya. Jika sebuah peran
tidak dijalankan dengan baik, maka film yang dibuat tidak akan bagus
kualitasnya dan film tersebut bisa gagal dibuat. Begitupun jika manusia gagal
menjalankan perannya dan selalu melakukan kesalahan yang dilaknat Allah, maka
kualitas hidupnya tidak akan bagus pula.
Peng-analogian tentang hal itu cukup membuat saya sadar tentang bagaimana Allah
menyiapkan sebuah “skrip” ini untuk kita. Karna jika tidak ada Allah yang
mengatur hidup kita di muka bumi, kita pasti akan hidup kacau balau tanpa
adanya keyakinan hati dan tidak aka nada ketentraman. Subhanallah. Alasan yang
sesungguhnya adalah saat kita mengakui bahwa Tuhan itu ada, kita harus sadar
bahwa seseorang harus siap bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya.
Karena jika Allah tidak ada, maka kita bisa saja melakukan segala sesuatu dan
apapun yang kita inginkan tanpa adanya rasa takut kepada Tuhan yang tentu bisa
menghakimi kita.
Seperti halnya aku percaya akan rasa
sakit yang tak terlihat. Seperti halnya aku percaya bahwa aku memiliki otak
yang sama sekali belum pernah aku lihat seperti apa otakku sebenarnya. Namun
aku percaya bahwa dengan adanya otak sebagai pengatur yang membuat aku mampu
berpikir, berjalan dan bergerak melalui saraf-saraf dalam tubuhku. Seperti
Tuhan yang mengatur dan menciptakan semua tatanan alam yang serba teratur ini, serba indah
ini, dan begitu rumit tatanannya.
Memang sangat banyak pertanyaan tentang Tuhan yang mungkin belum
terjawab. Namun memang benar begitu adanya. Ada beberapa pertanyaan yang memang
tidak akan mudah kita untuk menemukan jawabannya. Karena jika setiap pertanyaan
manusia selalu ada jawaban dari Tuhan, manusia akan berhenti untuk bertanya,
berhenti untuk berpikir, berhenti untuk mencari tau. Terlalu banyak hal kecil
yang aku alami dalam hidup yang mungkin tidak bisa dijelaskan selain dari
Tuhan. Dengan cara yang begitu ajaib dia bisa melakukan apapun yang menurut
sebagian orang adalah keajaiban namun menurutku
itu memang caraNya untuk menunjukkan kebesaran-Nya.
Lalu
apalagi yang patut diragukan tentang keberadaan-Nya. Dia memang tak terlihat,
namun bukan berarti tak dapat dirasakan. Begitu besar kasih dan sayangnya
kepada kita para umatnya. Tak mungkin aku mengelak tentang semua kekuasaan-Nya,
tentang semua kasih sayang-Nya, dan segala rezeki yang diberikan-Nya. Hanya
orang-orang yang berfikir yang mampu mengerti dan memahami. Segalanya tentang
Tuhan memang tidak bisa dibuktikan secara nyata, karna Dia memang tidak pernah
menampakkan wujudnya, tidak berbisik kepadaku sekalipun. Namun aku merasakan
kehadiran-Nya, merasakan kasihNya, merasakan anugrahNya. Dia seperti angin. Tak bisa aku lihat, namun
bisa aku rasakan. Tidak
ada satupun argumentasi ini yang secara sendirinya dapat meyakinkan seseorang
yang terus menolak mengakui sesuatu yang sudah begitu jelas.
Panca indera
manusia memang terbatas, namun hati tak terbatas dalam meyakini. Karna pada
akhirnya keberadaan Allah harus diterima
melalui iman.
0 komentar:
Posting Komentar