Blogger Widgets
RSS

Kutemukan Tuhan dalam Penciptaan Alam Semesta



          Sangat menarik dan begitu menyita banyak perhatian saat sejenak pikiran ini telah mengarah pada agama, pada kuasa-Nya, pada segala keindahan yang telah dibuat-Nya di muka bumi ini. Saat sejenak memandang bintang-bintang, mendengar kicauan burung, menikmati terbit dan terbenamnya matahari, semua itu memang tak bisa dipungkiri bahwa segalanya  memang adalah ciptaan Allah SWT. Tak henti-hentinya berdecak kagum dan selalu memuji alam semesta ini. Subhanallah. Namun tak jarang terbesit segala pertanyaan tentang-Nya. Segala Tanya di hati mungkin tak pernah selesai dan mungkin tak pernah terjawab tentang keberadaan-Nya. Bagaimana bisa begitu dahsyat dan hebatnya Dia menciptakan segalanya, termasuk menciptakanku.

            Allah menciptakanku, pasti karna ada alasannya. Allah menciptakan semua ini pun juga pasti karna ada alasan. Dia  pasti ingin umat-Nya mencari tahu dan mengetahyui keberadaan-Nya. Dia menciptakan kita dengan tujuan bahwa kita akan mengenal Dia. Dan akupun tidak dapat melepaskan pemikiran tentang kemungkinan mengenai Tuhan. Mungkin aku memang tidak dapat memberikan suatu pendapat yang dapat meyakinkan semua pemikiran orang bahwa Tuhan memang ada, tetapi ini tidak berarti bahwa aku tidak memiliki alasan yang baik untuk mempercayai Tuhan. Mungkin beberapa pendapat tentang keberadaan Tuhan akan dapat meyakinkan semua orang juga bahwa mempercayai Tuhan adalah sesuatu yang beralasan.

            Jadi bagaimana kita tahu bahwa Tuhan itu ada? Daripada melihat pada kesimpulan-kesimpulan yang meragukan, lebih baik aku mempertimbangkan bukti dan pilihan yang ada. Pilihan terbaik dari apa yang aku lihat sendiri dengan mata dan hatiku tentang bukti dan nyatanya akan kehadiran Tuhan dihidupku.

            Kesimpulan pertama yang aku punya adalah Terciptanya alam semesta ini yang membuatku mulai berfikir secara mendalam. Aku bisa analogikan sebagai sebuah pertunjukan film yang menampilkan pertunjukan luar biasa. Terdapat banyak unsur didalamnya yang menyangkut pertunjukan film tersebut. Latar, pemain, alur, produser dan segalanya. Lalu aku coba kaitkan pada penciptaan alam semesta ini. Sebuah film pasti membutuhkan sebuah produser yang mengatur dan mengendalikan berjalannya sebuah skrip hingga menghasilkan film dengan kualitas peran dan alur yang menakjubkan berkat produser. Sama halnya dengan penciptaan alam semesta ini. Allah yang mengatur dan mengendalikan alam semesta ini. Kita manusia sebagai pemerannya, dan bumi ini sebagai latarnya. Pada akhirnya, tinggal bagaimana manusia tersebut menjalankan perannya sesuai dengan ketentuan Tuhan yang telah jelas, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya. Jika sebuah peran tidak dijalankan dengan baik, maka film yang dibuat tidak akan bagus kualitasnya dan film tersebut bisa gagal dibuat. Begitupun jika manusia gagal menjalankan perannya dan selalu melakukan kesalahan yang dilaknat Allah, maka kualitas hidupnya  tidak akan bagus pula. Peng-analogian tentang hal itu cukup membuat saya sadar tentang bagaimana Allah menyiapkan sebuah “skrip” ini untuk kita. Karna jika tidak ada Allah yang mengatur hidup kita di muka bumi, kita pasti akan hidup kacau balau tanpa adanya keyakinan hati dan tidak aka nada ketentraman. Subhanallah. Alasan yang sesungguhnya adalah saat kita mengakui bahwa Tuhan itu ada, kita harus sadar bahwa seseorang harus siap bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya. Karena jika Allah tidak ada, maka kita bisa saja melakukan segala sesuatu dan apapun yang kita inginkan tanpa adanya rasa takut kepada Tuhan yang tentu bisa menghakimi kita.

            Seperti halnya aku percaya akan rasa sakit yang tak terlihat. Seperti halnya aku percaya bahwa aku memiliki otak yang sama sekali belum pernah aku lihat seperti apa otakku sebenarnya. Namun aku percaya bahwa dengan adanya otak sebagai pengatur yang membuat aku mampu berpikir, berjalan dan bergerak melalui saraf-saraf dalam tubuhku. Seperti Tuhan yang mengatur dan menciptakan semua tatanan alam yang serba teratur ini, serba indah ini, dan begitu rumit tatanannya. 

Memang sangat banyak pertanyaan tentang Tuhan yang mungkin belum terjawab. Namun memang benar begitu adanya. Ada beberapa pertanyaan yang memang tidak akan mudah kita untuk menemukan jawabannya. Karena jika setiap pertanyaan manusia selalu ada jawaban dari Tuhan, manusia akan berhenti untuk bertanya, berhenti untuk berpikir, berhenti untuk mencari tau. Terlalu banyak hal kecil yang aku alami dalam hidup yang mungkin tidak bisa dijelaskan selain dari Tuhan. Dengan cara yang begitu ajaib dia bisa melakukan apapun yang menurut sebagian orang adalah keajaiban namun menurutku  itu memang caraNya untuk menunjukkan kebesaran-Nya.

                        Lalu apalagi yang patut diragukan tentang keberadaan-Nya. Dia memang tak terlihat, namun bukan berarti tak dapat dirasakan. Begitu besar kasih dan sayangnya kepada kita para umatnya. Tak mungkin aku mengelak tentang semua kekuasaan-Nya, tentang semua kasih sayang-Nya, dan segala rezeki yang diberikan-Nya. Hanya orang-orang yang berfikir yang mampu mengerti dan memahami. Segalanya tentang Tuhan memang tidak bisa dibuktikan secara nyata, karna Dia memang tidak pernah menampakkan wujudnya, tidak berbisik kepadaku sekalipun. Namun aku merasakan kehadiran-Nya, merasakan kasihNya, merasakan anugrahNya. Dia seperti angin. Tak bisa aku lihat, namun bisa aku rasakan. Tidak ada satupun argumentasi ini yang secara sendirinya dapat meyakinkan seseorang yang terus menolak mengakui sesuatu yang sudah begitu jelas.

            Panca indera manusia memang terbatas, namun hati tak terbatas dalam meyakini. Karna pada akhirnya keberadaan Allah harus diterima melalui iman.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar